Pages

Rabu, 15 Desember 2010

Ping: Main Facebook Lewat Gestur Tubuh

Sekarang zaman memang sudah edan. Siapa tak tahu? Hal-hal luar biasa bisa terjadi dengan mudahnya di zaman yang edan ini. Semuanya serba ajaib. Jarak dan waktu bukan lagi penghalang untuk menciptakan ide-ide kreatif. Salah satunya adalah "PING", pakaian keren yang bisa membuat kita tetap aktif dengan situs jejaring sosial, salah satunya Facebook.

Ping adalah baju yang didesain oleh Jennifer Darmour yang memungkinkan kita untuk tetap terkoneksi dengan situs jejaring sosial. Tanpa ponsel, tanpa laptop, tanpa notebook.

Dengan memasang perangkat elektronik di dalamnya, melalui gerakan tubuh kita dapat melakukan beberapa hal yang berhubungan dengan facebook.

Contohnya saja, menutup bagian topi yang ada di pakaian akan menyetujui (approve) teman baru. Selain itu, Ping juga bisa memberikan notifikasi seperti akan merasakan sentuhan di bagian pundak apabila ada yang mengirim komentar di post anda yang baru.

Ping menyediakan aplikasi untuk melakukan kustomisasi untuk semua gerakan sehingga kita bisa memilih gerakan apa yang akan mengaktifkan fungsi tertentu di FB. Keunggulan lainnya, walaupun di dalamnya ada perangkat elektronik karena Ping bersifat fleksibel dan bisa dicuci.

Opini untuk M3M: Kita Semua Sama-Sama Payah

Artikel ini adalah salah satu artikel "unik" yang harus saya buat untuk menuntaskan tugas remidi mata pelajaran TIK. Bukan mau saya untuk menuliskan keluh kesah saya atas apa yang terjadi di sekolah tercinta saya, MAN 3 Malang. Namun demi kebaikan kita bersama, saya tuntas dari remidi dan peningkatan untuk MAN 3 Malang, saya dengan segenap ketulusan hati hendak menuliskan hal-hal ganjil yang mengacaukan pikiran saya.

Saya, boleh dibilang, bangga bisa bersekolah ditempat seperti MAN 3 Malang. MAN 3 Malang adalah sekolah dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Lingkungan yang sangat kondusif untuk belajar berusaha untuk diciptakan di sepetak tanah di Jln. Bandung ini. Bangunan sekolah terus ditingkatkan, Ma'had (asrama untuk siswa/i MAN 3 Malang) dicanangkan dibangun menjulang tinggi kelangit, mulai membuka kelas percobaan untuk meraih gelar Madrasah Bertaraf International (Kelas MABI dan Bilingual Class), dan lain sebagainya. Banyak pembangunan yang terjadi dilingkungan sekolah kita ini.

Namun, ada hal yang ingin saya kritisi sedikit. Apakah semua pembangunan ini untuk bersak-sak semen yang dipakai untuk mempertinggi bangunan ataukah untuk manusia-manusia yang menimba ilmu, memberi ilmu, dan lainnya?

Hal kecil saja yang ingin saya ajukan. Saya salah satu siswa MAN 3 Malang yang dengan beruntungnya berada di Bilingual Class. Konsep khusus yang kelas kami miliki, pembelajaran math and science kami berbasis dua bahasa (Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia). Kami dipersiapkan untuk menjadi siswa-siswi dengan kemampuan berbicara Bahasa Inggris yang baik dan siap menjadi siswa International. Sangat mengagumkan untuk dibayangkan.

Namun saya menemukan kesalahpahaman disini. Kami diminta berbasis dua bahasa, namun yang kami dapatkan hanya pembelajaran dengan bahasa nasional. Hanya sesekali saja beberapa guru MIPA yang menyuguhkan materi pembelajaran dengan menggunakan bahasa Inggris dan itu dirasa masih sangat minim.

Hal lucu lainnya, kami disuguhkan pertanyaan pada ujian sekolah dengan komposisi 50% bahasa Inggris dan 50% bahasa Indonesia. Kami yang dengan mata terbelalak dan hati tertipu berusaha menyelesaikan setiap butir soal yang disuguhkan. Bukan berarti kami protes atas tindakan tersebut karena pada dasarnya itulah konsekuensi kami sebagai siswa dari Bilingual Class. Hanya saja, kami tidak mendapatkan seperti apa yang harus kami lakukan.

Oleh karena itu, kami, khususnya saya, mengharapkan adanya perubahan terhadap sistem ini. Belum lagi pada pembelajaran bahasa Inggris yang tampaknya malah dientengkan. Sebagai Bilingual Class, seharusnya kami digenjot lebih keras untuk bisa berbahasa International.

Kita semua sama-sama payah. Sama-sama melihat sesuatu dari sudut pandang yang salah. Harus ada yang berani dan merubah sesuatu yang tidak seharusnya terjadi. Harus ada yang berlapang dada menerima kesapayahan masing-masing. Harus ada yang membenahi kacamata kita yang salah. Harus ada itu semua karena kita semua menjadi hebat lewat sebuah usaha.

Salam cinta kasih,
Pelajar Aneh di Sekolah Normal.

Selasa, 14 Desember 2010

UAS = SKS

Ujian Akhir Semster (UAS). Siapa sih yang nggak tahu frase itu? Pelajar se-Indonesia tentunya mengerti sekali dengan frase tersebut. Terutama siswa-siswi MAN 3 Malang kelas X dan XI yang sejak tanggal 6 Desember 2010 hingga 17 Desember 2010 menjalani Ujian Akhir Semester Ganjil. Berbagai perjuangan untuk memperoleh hasil maksimal pun dilaksanakan dilaksanakan secara besar-besaran. Tak terkecuali dengan Sistem Kebut Semalam atau lazimnya disebut SKS.
SKS menjadi pilihan paling sering dipakai pelajar yang akan menghadapi ujian sekolah. Materi pelajaran yang diterangkan oleh guru-guru tercinta kita selama satu semester bisa dipelajari hanya dalam dua belas jam saja. Luar biasa memang pelajar kita. Kelas akselerasi pun kalah cepat pembelajarannya dengan langkah ini.
Sistem ini memang seharusnya kita hindari. Berusaha memahami pelajaran hanya dalam waktu semalam hanyalah belajar semu. Ilmu yang kita peroleh datang secepat kilat, dan hilang secepat datangnya pula. Begitu ujian berakhir, hilanglah hapalan sebanyak sekian halaman tersebut. Buku ditutup, liburan datang, maka lenyaplah rumus-rumus dan materi yang kita perjuangkan selama semalam.
Sistem Kebut Semalam bukan berarti sangat negatif. Setidaknya masih ada usaha yang diperjuangkan oleh pelakunya untuk bisa melewati ujian yang menghadang. Selain itu, hal ini membuktikan bahwa otak manusia memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Bahkan ada sumber yang mengatakan otak manusia mampu menyaingi memori sejuta komputer. Jadi sangat tidak adil bila masih ada pelajar yang beranggapan suatu pelajaran sangatlah rumit dan memilih untuk berleha-leha karena menggantungkan diri pada temannya.
Salah satu tekhnik unik yang diterapkan guru untuk menghindari tindakan curang yang lazim dilakukan pelajar adalah menuliskan kalimat motivasi. Seperti yang dilakukan salah seorang guru mapel TIK MAN 3 Malang. Beliau menuliskan: “nilai bukanlah segalanya, tapi kejujuran lebih berharga”. Dan hasilnya, lebih dari separuh anggota suatu kelas menderita remidi karena memperoleh hasil dibawah KKM.
Apakah kalimat motivasi yang dicantumkan pada kertas soal tersebut mempengaruhi pelajar saat ujian? Entahlah. Semua kembali pada individu masing-masing. Dan bila kalimat motivasi tersebut memang benar adanya, ada baiknya seluruh guru mapel mencantumkan hal yang sama pada kertas soal.

Minggu, 31 Oktober 2010

Coban Rondo: Pertama Kalinya dalam Hidup Saya!

Coban Rondo adalah nama air terjun wisata yang terdapat di Batu. Ini pertama kalinya dalam sejarah hidup saya datang ketempat wisata ini. Tempat ini ternyata sangat keren sekali. Saya suka dengan suasana sejuk dan dingin yang ada. Air yang terasa seperti es membuat tangan saya bergetar. Asyik juga yah?
Kebetulan sekali saya belum pernah kesana. Sehingga kegiatan Pelatihan KKR ini menjadi kesempatan saya untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Saya menikmati kegiatan ini. Gemericik air yang jatuh menjadi musik alam yang memanggil jiwa saya.
Dalam perjalanan kesini, saya bersama seluruh calon Kader Kesehatan Remaja berjalan berbarengan meskipun tidak satu kendaraan. Saya berboncengan dengan teman saya, Fitri, dan mendampingin Bus I. Ida, memotret kami dari atas. Saya tersenyum dan mengeluarkan gaya andalan saya, "Peace!" Gaya kuno banget, yah?
Sayangnya kegiatan kami tidak terlalu lancar. Hujan yang terus mengguyur membuat kami tidak bisa menikmati pemandangan di Pos IV. Hadiah untuk kelompok pun tak sempat kami berikan.
Arrggh, semoga kali ini saya mampu menyelesaikannya. :)

Jumat, 22 Oktober 2010

Hope I never waste my chance again :(

Hahaha :)
It's last last last last Sunday Picture. But, I just show it now because I always forgot about this picture.
I took this picture in Bukit Tidar. Oh, I'll always remember that time because that was my sweet dating :)

Sabtu, 16 Oktober 2010

For Everyone that I leave

Hwaaaaa :(!
I was really upset, wasn't me?
I have a relation with someone from Pakistan. He's a good friend and I really hope we can talk each other. Although he's far and I will never know about the truth about what he's real.You know why?

Minggu, 26 September 2010

Finally, I Could Found Them


Its really-really surprising me. After 5 years I left my beloved hometown, Pontianak, and my childhood friend there we finally found them again. For a enough-long-time not see each other, didn't how's our life after be apart, then I can see them again although just a picture. Although not all of them, but found 3 of them is a good lucky.

I Found New Friend From Facebook

Do you know how boring your account on facebook because you have known all of your friends and have nothing to talk?
Just like me this afternoon.
Then, a friend request appeared to my account and I opened that.
"Wali Khan | confirm | ignore"
No friends in common.

Sabtu, 25 September 2010

I Don't Care How Delicious Ketupat Sayur

Lebaran barusan emang ngenes buat saya. Rencana awal saya, selaku
anggota Sie. Bazis Panitia Ramadhan dan Idul Fitri, untuk tetap tinggal
di asrama, mengerjakan tugas sebagaimana mestinya hingga hari Lebaran
tiba. Tapi semua terpaksa harus gagal karena Allah SWT, cinta terindah
dalam hidupku, melarangku berbuat begitu.