Pages

Selasa, 14 Desember 2010

UAS = SKS

Ujian Akhir Semster (UAS). Siapa sih yang nggak tahu frase itu? Pelajar se-Indonesia tentunya mengerti sekali dengan frase tersebut. Terutama siswa-siswi MAN 3 Malang kelas X dan XI yang sejak tanggal 6 Desember 2010 hingga 17 Desember 2010 menjalani Ujian Akhir Semester Ganjil. Berbagai perjuangan untuk memperoleh hasil maksimal pun dilaksanakan dilaksanakan secara besar-besaran. Tak terkecuali dengan Sistem Kebut Semalam atau lazimnya disebut SKS.
SKS menjadi pilihan paling sering dipakai pelajar yang akan menghadapi ujian sekolah. Materi pelajaran yang diterangkan oleh guru-guru tercinta kita selama satu semester bisa dipelajari hanya dalam dua belas jam saja. Luar biasa memang pelajar kita. Kelas akselerasi pun kalah cepat pembelajarannya dengan langkah ini.
Sistem ini memang seharusnya kita hindari. Berusaha memahami pelajaran hanya dalam waktu semalam hanyalah belajar semu. Ilmu yang kita peroleh datang secepat kilat, dan hilang secepat datangnya pula. Begitu ujian berakhir, hilanglah hapalan sebanyak sekian halaman tersebut. Buku ditutup, liburan datang, maka lenyaplah rumus-rumus dan materi yang kita perjuangkan selama semalam.
Sistem Kebut Semalam bukan berarti sangat negatif. Setidaknya masih ada usaha yang diperjuangkan oleh pelakunya untuk bisa melewati ujian yang menghadang. Selain itu, hal ini membuktikan bahwa otak manusia memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Bahkan ada sumber yang mengatakan otak manusia mampu menyaingi memori sejuta komputer. Jadi sangat tidak adil bila masih ada pelajar yang beranggapan suatu pelajaran sangatlah rumit dan memilih untuk berleha-leha karena menggantungkan diri pada temannya.
Salah satu tekhnik unik yang diterapkan guru untuk menghindari tindakan curang yang lazim dilakukan pelajar adalah menuliskan kalimat motivasi. Seperti yang dilakukan salah seorang guru mapel TIK MAN 3 Malang. Beliau menuliskan: “nilai bukanlah segalanya, tapi kejujuran lebih berharga”. Dan hasilnya, lebih dari separuh anggota suatu kelas menderita remidi karena memperoleh hasil dibawah KKM.
Apakah kalimat motivasi yang dicantumkan pada kertas soal tersebut mempengaruhi pelajar saat ujian? Entahlah. Semua kembali pada individu masing-masing. Dan bila kalimat motivasi tersebut memang benar adanya, ada baiknya seluruh guru mapel mencantumkan hal yang sama pada kertas soal.

0 komentar: